1

Menguntungkan, Ketua Dekranasda Sumut Ajak Masyarakat Budidaya Anggrek

Simalungun - Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Nawal Edy Rahmayadi terkesan dengan Taman Anggrek yang ada di Desa Dolok Panribuan Kecamatan Tiga Dolok Kabupaten Simalungun. Berbagai jenis anggrek tumbuh subur di taman dan banyak menarik perhatian masyarakat.

Ada lebih dari 188 jenis anggrek di area seluas 2 hektare ini ditambah dengan beberapa jenis bunga lainnya. Menurut Nawal bisnis ini cukup menjanjikan. “Ini binis yang cukup menjanjikan. Lahan seluas ini bisa menghasilkan bunga dalam jumlah yang banyak dan saya lihat kualitasnya sangat bagus,” kata Nawal saat mengunjungi Taman Anggrek di Desa Panribuan ini, Kamis (4/6), bersama Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.

Menurut Nawal, banyak daerah yang kondisi alamnya cocok untuk membudidayakan anggrek dengan baik, tetapi masih kurang secara teknik. Untuk itu, dia mengajak masyarakat yang tinggal di daerah sejuk memanfaatkan kesempatan ini.

“Banyak daerah kita yang secara geografis bagus untuk membudidayakan anggrek, tetapi mungkin masih kurang secara teknik. Ini sangat menjanjikan secara ekonomi bila ditata dengan tepat,” terang Nawal.

Edy Rahmayadi juga terkesan dengan Taman Anggrek ini, karena mampu membudidayakan anggrek dengan jumlah dan jenis yang banyak. Menurutnya, masyarakat yang memiliki lahan lebih bisa mencoba budidaya anggrek, karena selain indah juga menguntungkan secara ekonomi.

“Saya terkesan, jenis anggreknya banyak sekali di sini, cara penanamannya juga bagus. Tidak sulit diterapkan di rumah. Bila di rumah ada lahan lebih, bisa dicoba karena sangat menguntungnkan,” kata Edy.

Menurut keterangan pemilik taman Asnul Pane, harga anggrek di Taman Anggrek Tiga Dolok ini sangat bervariasi, mulai dari Rp40.000 hingga Rp200.000/batang. Begitu juga dengan jenisnya, dia juga menjual bibit dan pohon anggrek (tanpa bunga).

“Harganya tergantung jenis, paling murah itu ada yang Rp40.000, yang paling mahal Rp200.000/batang. Kita juga menyediakan bibit dan pohonnya,” kata Asnul Pane.

Asnul mengatakan, pemesan paling banyak datang dari Kota Medan, bahkan sampai ke Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. “Kalau paling banyak itu dari Medan untuk dekorasi, dibudidaya sendiri dan lainnya. Setiap kita memiliki anggrek yang sudah dewasa dan memiliki bunga, maka sebagian besar anggrek tersebut sudah dipesan pelanggan. Orang-orang yang melintas juga tak sedikit yang singgah dan membeli bunga di sini,” kata Asnul.

Taman Anggrek Tiga Dolok ini salah satu taman anggrek terluas di Sumut dan juga memiliki jenis anggrek yang lengkap. Menurut Asnul setiap jenis anggrek rata-rata bisa menghasilkan lebih dari 100 pohon anggrek yang berbunga.

“Dalam keadaan yang normal taman ini bisa menghasilkan 100 lebih pohon anggrek yang berbunga (siap jual) per spesiesnya. Tetapi, yang paling diminati banyak masyarakat itu anggrek bulan, anggrek Indonesia Raya, Rambo, Sure Gold dan Chan Chao. Walau begitu jenis yang lain juga memiliki penggemar sendiri,” tambah Asnul.

Asnul berharap semakin banyak petani anggrek yang membudidayakan bunga cantik ini dengan baik. “Tidak sedikit petani kita yang gagal karena salah dalam teknik penanaman. Padahal kita bisa belajar dengan mudah sekarang dari YouTube, sosmed, internet dan lainnya. Jadi, teruslah belajar,” kata Asnul.**


Sumber : Humas Sumut